Jumat, 26 Februari 2016

Bismillah

Ketika masa depan dunia dibunuh oleh orang tuanya sendiri..


Yang penting kuliah selesai dulu..

Kamis, 25 Februari 2016

Fenomena Alam

Bismillah

Asar pun tiba. Aku bergegas menuju masjid dekat rumah karena hari ini aku nggak ke kampus. Entah apa yang kulihat ada kemiripan dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Sejarah memang berulang kan?

Rabu, 17 Februari 2016

Bersyukurlah

Bismillah

Hari yang kunanti pun tiba. Kuangkat kakiku ke dalam bus dan melangkah menuju tempat duduk di tengah yang lagi kosong. Sesosok anak perempuan berambut ombak tersenyum lugu padaku di sebelah ayahnya, mengingatkanku pada masa kecilku hingga pemberhentian pertama, aku pun tersadar bahwa gadis mungil itu berjalan dengan satu kaki dan satu kruk di dekapannya. Astaghfirullah, maafkan hambamu ini ya Allah. Aku memiliki dua kaki untuk menapaki dunia, tetapi aku sering mengeluh..

Senin, 08 Februari 2016

Was-was (Lintasan)

Bismillah

Tulisan ini lanjutan dari tulisanku sebelumnya yang berjudul Mau Move On?

Sore tadi aku menyiapkan diri untuk menginap di Rumah Dakwah Indonesia buat mengejar ketertinggalanku dua pertemuan dari Nahwu Wadih. Tapi sebelum menginap di RDI, aku sempatkan untuk mengikuti kajian Sunnah di Masjid Al Amin yang diisi oleh Ust. Ma'ruf Nur Salam.

Harapanku tinggi di masjid itu. Karpet tebal, ruangan dingin, penataan suara yang bagus, didukung dengan takmir yang tahu cara menggunakan peralatan suara dan shaf yang disesaki jamaah dari berbagai penjuru untuk mengikuti kajian. Memang, hari ini hujan cukup lama sehingga mengurangi jamaah yang datang, itu tak masalah. Yang mengurangi harapanku adalah aku duduk di shaf dekat pintu. Sewaktu sujud, baunya nggak karuan karena karpetnya lembab. Alhamdulillah aku membawa sarung sehingga bisa kuletakkan di tempat sujudku untuk mengurangi bau nggak karuan.

Seusai shalat magrib, kajian dimulai. Aku memindahkan tempat dudukku mendekati beliau. Kajian pun dimulai. Tadi sore kitab yang beliau bawa adalah Matan Riyadhus Shalihin, kitab hadits yang cukup masyhur di kalangan umat Islam. Pembahasan masuk bab dzikir pagi dan petang. Menariknya, beliau tak hanya membacakan matannya saja, tetapi juga menambahkan penjelasan lain yang tak ada di kitab itu, terutama pada pembacaan surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas.

Ketiga surat itu bagi Umat Islam tentu tak asing lagi. Tiga surat terakhir dari kitab yang mudah untuk dihafalkan. Beliau menjelaskan, Al Ikhlas seluruhnya membicarakan keutamaan Allah azza wa jalla.
قل هو الله احد yang artinya Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. الله الصمد yang artinya Allah tempat bergantung. لم يلد ولم يولد yang artinya tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. ولم يكن له كفوا احد yang artinya dan tidak ada yang sekufu dengan satupun. Lebih menarik lagi pada surat muawidzatain, yakni surat Al Falaq dan surat An Nas.

قل اعوذ برب الفلق yang artinya Katakanlah, aku berlindung dengan Tuhannya subuh (tentunya Allah).
من شر ما خلق yang artinya dari kejahatan makhluk (yang Dia ciptakan).
ومن شر غاسق اذا وقب yang artinya dan dari kejahatan malam apabila gelap (biasanya kejahatan pada malam hari).
ومن شر النفثت فى العقد yang artinya dari kejahatan tiupan pada ikatan (pada umumnya sihir itu menggunakan alat-alat yang diikat lalu ditiup).
ومن شر حاسد اذا حسد yang artinya dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki (orang yang dengkinya kuat lalu mendengki orang lain, bisa membuat orang yang didengki sakit karena penglihatannya (penyakit ain).

Berikutnya pada surat An Nas, artinya saja *ngetik huruf Arabnya susah, belum terbiasa*. Katakanlah, Aku berlindung dengan Tuhannya manusia. Rajanya manusia. Sesembahannya manusia. Dari kejahatan bisikan yang bersembunyi. Yaitu yang dibisikkan ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.

Sangat menarik sekali dua surat di atas apabila dilihat dari "meminta perlindungan" dan "untuk apa berlindung?" Dalam surat Al Falaq, ayat meminta perlindungan hanya satu, yakni "Aku berlindung dengan Tuhannya subuh". Berlindung dari apa? Dari kejahatan mahkluk, kejahatan malam, kejahatan sihir, dan orang yang dengki. Ada empat hal yang ingin berlindung darinya.

Sementara pada surat An Nas, ayat meminta perlindungan ada tiga, "Aku berlindung dengan Tuhannya manusia, rajanya manusia, dan sesembahannya manusia." Berlindung dari apa? Dari bisikan. Cuma bisikan yang dijelaskan, tersembunyi, masuk ke hati manusia, baik bisikan dari jin maupun manusia lainnya. Artinya, kejahatan bisikan (was-was) ini lebih berbahaya dari 4 kejahatan sebelumnya yang ada di surat Al Falaq. Kejahatan ini bisa hingga di mana saja, kapan saja, siapa saja. Misalnya, ada orang yang berwudlu, lalu was-was datang, lalu lupa, "Ini udah basuhan ke dua kali apa tiga kali ya?" atau setelah wudlu, "Kayaknya wudluku batal deh." sehingga Ia mengulangi wudlunya berkali-kali. Ada was-was tipe yang lain, was-was yang membuat seolah-olah terlihat sempurna. Misalnya, ada orang yang mau shalat, niatnya diulangi berkali-kali. "Ushalli.." teruus, diulang-ulang. Setelah jamaah mengucap "Aaamiin.." dia masih "Ushalli.." bahkan ketika bacaan panjang sudah selesai, imam ruku' dia masih mengucap "Ushalli.." lalu segera takbir, segera ruku'. Masya Allah, ada memang orang yang kayak gitu.

---

Kamis, 28 Januari 2016

Dari Nasi Padang Sampai Kemana-mana

Bismillah

Masakan Padang, siapa yang nggak tau? Masakan dari Sumatera Barat terkenal dengan sambel ijonya (lado ijo) juga rendang yang jadi urutan pertama makanan paling lezat sedunia jare CNN. Sebelum magrib, aku berniat membeli masakan padang untuk dimakan bersama di rumah.

Warung Padang yang kelebihan piring
Sepulang dari masjid, aku segera menyalakan motor untuk membeli masakan padang (jaraknya sekitar 1 km dari rumah). Kutaruh buku di bagasi, barangkali perlu menunggu lama sewaktu membungkusnya. Padahal nggak pernah lama..

Selasa, 19 Januari 2016

Mau Move On?

Bismillah

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Apa hukumnya ini? Apa hukumnya itu? Aku bukanlah ahli hukum yang bisa menjawab seluruh permasalahan yang ada mengingat aku masih belum punya pemahaman ushul fiqh. Namun, ada hal yang menarik ketika pertanyaan itu dilanjutkan dengan, "Gimana caranya biar nggak terulang?" Itu masuk ranahnya bongkarhabit.



Bongkarhabit, atau mengubah kebiasaan memang bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti nggak mungkin berubah. Pernah kujawab dengan ayat dorongan semangat dari surat Al Baqarah ayat 74 mengenai hati yang lebih keras dari batu, padahal dari batu itu bisa pecah karena air. "Harapan itu masih ada!" Namun, kurasa ayat ini nggak begitu mudah dimaknai sebagai ayat dorongan semangat.


Senin, 18 Januari 2016

Polisi Ditakuti?

Bismillah

Ada beberapa cerita yang membuat judul tulisan ini menjadi sesuai dengan isinya..

Beberapa pekan yang lalu, aku menyerahkan kepalaku untuk dipangkas di tukang pangkas rambut. Karena sebab perbedaan umur dan seringkali obrolanku agak berbeda, mas-mas yang biasa memangkas rambutku lebih memilih mengobrol dengan pelanggan lain yang lebih tua.

Saat itu obrolan dimulai dari pelanggan. Beliau bercerita mengenai pekerjaannya menjadi seorang tukang. Entah tukang apa, aku tak menanyakan. Pernah suatu ketika beliau berada di rumah orang yang cukup kaya didapati penghuninya sedang bertengkar dengan sesamanya. Beberapa hari kemudian, salah seorang penghuni ditahan kepolisian, dan beliau diundang untuk menjadi saksi atas perkelahian yang terjadi karena berada di tempat saat kejadian sedang berlangsung.