Tampilkan postingan dengan label observasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label observasi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Mei 2017

Pergi Saja ke Desa Sebelah

Bismillah

Selepas kembali ke Kota Situbondo, salah seorang temanku mengingatkanku, "Kenapa tidak menginap saja?" Ide yang sangat bagus. Mengingat jarak antara kota dengan lokasi desa terpencil terdekat melebihi 20 KM, ide itu kutelan dengan senang hati. Berangkatlah menuju desa-desa terpencil.

Entah, apa yang kupikirkan saat itu. Aku berniat bermalam di pelosok desa dengan gaya bonek, bondo nekat. Yep, kalau tak salah uang yang kubawa dalam dompet waktu itu hanya 200 ribu rupiah. Meski ada kartu ATM, kartu itu tak begitu mudah untuk dipakai karena lokasi ATM juga ada di sekitar kota. Pakaian ganti hanya bawa 2 lapis pakaian inti, selapis pakaian cadangan, dengan sikat gigi, odol, sabun, tanpa handuk. Laptop, charger laptop, power bank, kabel data, pocket camera, tanpa charger ponsel. Ya, waktu itu ponsel tak begitu berguna untuk komunikasi karena sinyal operator yang kugunakan tidak terjangkau. Alhasil, ponsel kualihfungsikan menjadi kamera dengan mode pesawat. Jadi, tak perlu bawa charger ponsel. Berapa hari aku di pelosok desa? 3 hari 3 malam.


Minggu, 04 Desember 2016

Pembuktian Anomali Air

Bismillah

Air merupakan ciptaan salah satu ciptaan fenomenal yang ada di muka bumi. Seperti yang kita ketahui di bangku sekolah, air menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Air juga menjadi 50% lebih komposisi darah *siapa yang mengatakan 2/3 manusia tersusun dari air? seingatku iklan Aqua*. Apa hal fenomenal lain dari air?

Akhirnya, setelah 5 tahun berlalu, salah satu pertanyaan tentang air terjawab: apa yang dimaksud dengan anomali air? Sebenarnya pertanyaan ini sudah terjawab 5 tahun lalu. Lebih tepatnya, hari ini adalah pembuktian dengan mata kepala sendiri.

Selasa, 02 Agustus 2016

Dilema Pembangunan karena Salah Paham

Bismillah

Diskusi malam tadi membuka lembaran ingatan yang terlipat-lipat. Tiap orang tentu ingin sehat bukan? Hanya orang yang putus asa yang berharap jadi orang sakit, atau bisa jadi sebagai bentuk perlawanan mereka yang tertindas supaya tak diperalat mereka yang punya kuasa (curcolan buruh). Entah seorang anak kecil, orang yang agak gede, dewasa, terlebih lagi sudah sepuh.

Indeks pembangunan manusia (IPM) atau bahasa Inggrisnya human development index (HDI) adalah indeks buat mengetahui kualitas manusia di suatu wilayah. Aspek yang dinilai itu ada tiga: tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat kesejahteraan, intinya itu. Nah, waktu aku ikut mata kuliah statistik di awal semester, tingkat kesehatan itu diukur lewat angka harapan hidup, berapa rata-rata usia orang dalam suatu wilayah. Salah pahamnya dimana?

Minggu, 31 Juli 2016

Mimpi dan Kenyataan

Bismillah

Bahasan mimpi kali ini bukanlah mimpi "cita-cita" atau "visi" seperti yang biasa dibahas dengan teman-teman SMA ku. Mimpi yang kumaksudkan di sini ya mimpi beneran. Tidur, masuk ke dunia lain..

Aku sedikit heran, apa mimpi punya kaitan dengan dunia lain? Sebab aku merasa mimpiku seperti cerita bersambung, meski nggak semuanya, seolah-olah ada kota bahkan provinsi tersendiri dalam dunia mimpiku. Bahkan, aku sempat hafal rute perjalanannya, dari sini, ke situ, ke sana, dll. Meski sebagian ada kesamaan dengan dunia nyata, uniknya adalah ketika mimpi terjadi, mengapa latar yang sama digunakan kembali?

Minggu, 26 Juni 2016

Sepekan Setelah Tamyiz

Bismillah

Salah satu kajian dari akademi peradaban di MMI menceritakan kisah Islamisasi kebudayaan pada masa kerajaan Hindu saat itu. Perayaan pesta yang diadakan oleh orang-orang kaya nggak terima sehari-dua hari. Perayaan bisa 7 hari sampai 40 hari. Entah ya, itu ngapain aja, tapi yang jelas disana ada pertunjukan drama entah dalam bentuk wayang orang atau kulit. Drama yang ada mengisahkan cuplikan-cuplikan Mahabarata. Sunan Kalijaga memanfaatkan media itu untuk berdakwah dengan mengganti kisah-kisah yang bertentangan dengan ketauhidan, perlahan tapi pasti. Salah satunya adalah desakralisasi dewa-dewa yang awalnya sangat kuat berkuasa menjadi kalah melawan Semar.

Jumat, 20 Mei 2016

Data yang Patut Diragukan

Bismillah

Saat aku menulis bagian ini, kurasa ada yang menarik dari keilmuan. Entah benar atau tidak, karena ide ini baru melintas seketika aku membuka halaman depan blogger. Secara umum, ilmu terbagi atas tiga hal: ilmu untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla, ilmu untuk memakmurkan dunia, dan ilmu yang tak berguna. Aku memilah ketiga jenis keilmuan ini menurut framework dari Al Baqarah ayat 30 dan Adz Dzariyat ayat 56. Yah, buka sendirilah kalau lupa..

Meskipun aku setuju dengan kalimat Conan, "Hanya ada satu kebenaran", aku masih membagi keilmuan menurut kebenaran tunggal dan kebenaran ganda. Kebenaran tunggal itu keilmuan yang digali untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla yang sifatnya absolut berasal dari wahyu. Sementara kebenaran ganda itu keilmuan yang digali untuk memakmurkan dunia. Kukatakan ganda karena berasal dari ra'yu (pendapat) yang bisa salah, bisa benar. Aku setuju dengan kalimat Conan karena aku menganggap memang sebenarnya kebenaran itu tunggal, tetapi akal manusia belum mampu mencapainya, atau karena kekotoran politik manusia yang membuat kebenaran menjadi ganda.

Cari di youtube: Two & Two

Minggu, 13 Maret 2016

Bahaya Middle Class of Intellectual

Bismillah

Apabila dirangkum, kelas-kelas intelektual terdiri atas kelas bawah, kelas menengah, kelas tinggi. Pembagian kelas ini nggak berdasarkan seberapa tinggi tingkat pendidikannya, soalnya bicara tingkat pendidikan, akan mengarah ke pendidikan formal. Padahal, pendidikan formal itu penuh kedustaan. Hasil bisa bagus, tapi belum tentu prosesnya. Sudah berapa kali kita dengar UN penuh kecurangan? Bahkan SMA kompleks sekalipun, meski cuma sebagian kecilnya aja. Bukan bermaksud menyombongkan, kalau sekelas SMA kompleks pun ada kecurangan, bagaimana dengan di luar SMA kompleks? Itu bicara kedustaan pendidikan formal tingkat dasar dan menengah. Gimana pendidikan formal tingkat tinggi? Entah aku belum mendengar informasi dari kampus lain, tetapi di kampusku, ketika tes tulis tiba, nggak jarang teman-temanku sekelas melakukan kecurangan. Belum lagi ijazah bisa dibeli. Bukan pendidikan formal yang kumaksudkan sebagai kelas intelektual, tapi yang lain. Lalu apa?
Crah agawe bubrah

Kamis, 03 Maret 2016

Penelitian Baru, Baru Judulnya

Bismillah

Bisa dibilang, hari ini hari yang cukup mendebarkan. Di satu sisi aku harus menyelesaikan desain eksisting 3D mushala jurusan, aku juga harus memastikan timku yang akan bergerak ke Kabupaten Tulungagung baik-baik saja. Ada pula menyusun garis besar presentasi ekonomi wilayah. Tak kalah seru, penelitian mengenai pengembangan wilayah. Di mana serunya?

Kamis, 25 Februari 2016

Fenomena Alam

Bismillah

Asar pun tiba. Aku bergegas menuju masjid dekat rumah karena hari ini aku nggak ke kampus. Entah apa yang kulihat ada kemiripan dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Sejarah memang berulang kan?

Selasa, 19 Januari 2016

Mau Move On?

Bismillah

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Apa hukumnya ini? Apa hukumnya itu? Aku bukanlah ahli hukum yang bisa menjawab seluruh permasalahan yang ada mengingat aku masih belum punya pemahaman ushul fiqh. Namun, ada hal yang menarik ketika pertanyaan itu dilanjutkan dengan, "Gimana caranya biar nggak terulang?" Itu masuk ranahnya bongkarhabit.



Bongkarhabit, atau mengubah kebiasaan memang bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti nggak mungkin berubah. Pernah kujawab dengan ayat dorongan semangat dari surat Al Baqarah ayat 74 mengenai hati yang lebih keras dari batu, padahal dari batu itu bisa pecah karena air. "Harapan itu masih ada!" Namun, kurasa ayat ini nggak begitu mudah dimaknai sebagai ayat dorongan semangat.


Senin, 18 Januari 2016

Polisi Ditakuti?

Bismillah

Ada beberapa cerita yang membuat judul tulisan ini menjadi sesuai dengan isinya..

Beberapa pekan yang lalu, aku menyerahkan kepalaku untuk dipangkas di tukang pangkas rambut. Karena sebab perbedaan umur dan seringkali obrolanku agak berbeda, mas-mas yang biasa memangkas rambutku lebih memilih mengobrol dengan pelanggan lain yang lebih tua.

Saat itu obrolan dimulai dari pelanggan. Beliau bercerita mengenai pekerjaannya menjadi seorang tukang. Entah tukang apa, aku tak menanyakan. Pernah suatu ketika beliau berada di rumah orang yang cukup kaya didapati penghuninya sedang bertengkar dengan sesamanya. Beberapa hari kemudian, salah seorang penghuni ditahan kepolisian, dan beliau diundang untuk menjadi saksi atas perkelahian yang terjadi karena berada di tempat saat kejadian sedang berlangsung.


Minggu, 15 November 2015

Minaret yang Terluka

Bismillah

Sore tadi, dunia seakan mencekam. Entah apa yang kupikirkan, kubuka jendela kamarku, kulangkahkan kaiku menaiki atap sebagaimana dulu ketika aku SD SMP. Masih segar dalam ingatanku. Aku meraih atap tertinggi, menatap cakrawala, menandang tepian daratan, mengembangkan cita-cita. Tapi kali ini aku tak berniat seperti itu. Aku hanya ingin mendapatkan angin segar untuk membacakan ayat-ayat Al Quran di tempat yang tenang, menenangkan diri yang resah.

Awalnya aku menghadap jalanan. Ah, hingar bingar manusia melintasi jalan tak sedap dilihat. Kualihkan hadapanku membelakangi jalan. Ya, itu lebih baik. Hampir saja aku duduk, terdengar keras di langit, "Astaghfirullah, rabbal baraya, astaghfirullah, minal khataya.."

Astaghfirullah! Di manakah bisa kudapatkan tempat yang tenang!

...

Senin, 26 Oktober 2015

Kau Dengar, Lihat, Rasa, 'kan Pengaruhi Hidupmu

Bismillah

وَكَيْفَ تَكْفُرُونَ وَأَنْتُمْ تُتْلَى عَلَيْكُمْ آَيَاتُ اللَّهِ وَفِيكُمْ رَسُولُهُ وَمَنْ يَعْتَصِمْ بِاللَّهِ فَقَدْ هُدِيَ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Bagaimana mungkin (tidak mungkin) kalian menjadi kafir, sedangkan ayat-ayat Allah dibacakan kepada kalian, dan Rasul-Nyapun berada ditengah-tengah kalian? Dan barangsiapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya dia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali ‘Imran: 101).
Ayat di atas menceritakan betapa luar biasanya pribadi Rasulullah. Kehadiran beliau bak mutiara yang mampu mengubah lumpur menjadi mutiara dan nggak bisa balik kucing.


Sabtu, 24 Oktober 2015

Konvoi Ngapain

Bismillah

Kemaren lusa, aku baru saja mewujudkan sikapku dalam berorganisasi di JMMI. Mengobrol santai bareng mas Fain, setelah futsal bareng jurusan, di sekpa. Diawali dari perbincangan mencari istri yang pas, yaitu yang nggak hanya mendidik anak putrinya tapi juga anak putranya, dilanjutkan dengan perbincangan santai aktivitasku di kampus 2 tahun terakhir. Saat itulah aku meminta dinon-aktifkan dari JMMI, untuk meluruskan pikiran-pikiranku yang terpintal tak karuan, mundur selangkah untuk melompat lebih tinggi.

Sekitar pukul 22.23, aku pulang mengendarai motorku melewati rute biasanya, memilih rute yang lebih asri, lebih hijau, lebih tenang. Di jalan yang satu arah itu, ada segerombolan motor dan mobil lagi konvoi melawan arus sambil membunyikan klakson. "Tiiin! Tiiin!" Aku tetap melajukan motorku 50 meter dari mobil di depanku. Ketika mobil di depanku meminggir, rombongan terlihat dan mulai melintas. Ada satu orang membawa bendera plus (+) yang berarti membawa jenazah. Di pinggirnya ada sweeper, Dia meneriakiku "Woi!" sambil menampakkan wajah garang.

Selasa, 11 Agustus 2015

Variasi Mobil Ternyata Ada Banyak

Bismillah

Ada cerita tersendiri aku menghafal mobil. Sebelum aku menghafal mobil, aku menganggap semua mobil itu mirip: beroda empat, dua di depan, dua di belakang, besar, punya penutup. Aku tidak mengidentifikasi lebih lanjut. Haha..

Pertama kali aku menyadari adanya variasi mobil adalah ketika LDKMS. Saat itu aku dan beberapa panitia berjalan-jalan di saat lengang di lapangan utara. *aku tak ingat siapa yang berbicara* ada yang bertanya, "Jazz iki wek e sopo?" temannya menjawab, "Wek e X, podo koyok wek e Bianda." Sontak aku bertanya dalam hati, "Mobilnya Bianda Jazz? Kok beda sama yang ini ya?"

Jumat, 07 Agustus 2015

Rapat RT

Bismillah

Kemarin malam, ada rapat RT di balai RT. Karena bulan ini bulan Agustus, bisa ditebak apa bahasannya. Orang tuaku tak bisa menghadiri rapat itu karena ada agenda lain. Aku datang ke rapat itu mewakili orang tuaku.

Aku berangkat dari rumah kira-kira pk. 19.30. Jadwalnya sih 19.00, tapi seusai shalat isya aku lewat balai RT, karpet sudah digelar, lampu sudah dinyalakan, tapi tak ada orang. Ketika aku datang ke balai RT pun juga masih sepi. Mungkin mereka masih khusyuk shalat sunnah, semoga saja.

Selasa, 28 Juli 2015

INTJ --> ISFJ (agak berat)

Bismillah

Barangkali ada yang belum tau apa itu INTJ, apa itu ISFJ, itu cuma 2 dari 16 tipe kepribadian dari MBTI. Kalau masih bingung juga, baca dulu dari http://www.si-pedia.com/2014/03/tes-kepribadian-mbti-online-gratis-bahasa-indonesia.html

---

Begini. Pertama kali aku ikut tes MBTI, kurang lebih September 2013, hasilnya menunjukkan INTJ. Memang pas sih, waktu itu aku sedang menjadi komting angkatan, dan bisa dibilang aku berlaku otoriter. Aku menganggap apa yang aku yakini adalah benar dan orang lain perlu ikut dengan keyakinanku. Padahal, angkatanku berasal dari berbagai latar dan daerah. Dari Sabang sampai Merauke bahkan ada yang dari luar negeri. Agak alay se, tepatnya dari Agam, Sumatera Barat sampai Jayapura, Papua plus Timor Leste.

Kamis, 23 Juli 2015

We Are Connected!

Bismillah

Resonasi adalah turut bergetarnya suatu benda yang memiliki frekuensi yang sama (bacaan di perpus sewaktu kelas 4 SD)

Saat itu aku lagi santai ngobrol bersama teman. Tak ada angin berhembus, tak ada petir menyambar. Tiba-tiba aku menoleh ke ujung lorong. Di sana, ada teman dekatku, bahkan orang yang kucintai. "Inikah sefrekuensi?" pikirku.

Saat itu aku berhipotesis bahwa kejadian yang seperti itu menandakan bahwa antara dirimu dengan dirinya memiliki frekuensi yang sama. Kau dekat dengannya, dia dekat denganmu. Kejadian ini kuamati berulangkali dan ternyata benar. We are connected!

Nyambung
Namun, ketika aku semakin waspada akan perasaanku (mungkin prasangka), aku menemukan hal menarik. Suatu kali aku menoleh ke arah yang lain, kudapati ada orang yang tak kukenali. Kejadian ini terjadi berulang kali. Kesimpulannya, hipotesisku runtuh hehe.

Punya pengalaman yang sama?