Bismillah
Sah-sah aja membuat cita-cita secara spontan, ngasal. Pergi ke bulan, atau memiliki jet pribadi. sah memang, itu hak pembuat cita-cita. Cuman aku nggak bisa kayak gitu. Aku perlu membaca situasi, memilih cita-cita apa yang harus kumiliki, dilihat dari prioritasnya. Ilustrasinya kayak gini:
Betapa banyak orang yang berkali-kali naik haji atau umroh. Andai saja mereka memahami betapa banyak penduduk miskin di pedesaan, tentu mereka takkan peduli *eh. Maksudku adalah, ada hal lain yang lebih penting daripada melakukan itu..
 |
Hafal Al Quran:
Al Mufashshal
Al Mutsaani |
 |
Baca kitab Al Muuqidzah |
 |
Perpustakaan IPB |
 |
Haji |
 |
Perpustakaan Salman ITB |
 |
Azan Subuh di lima masjid |
 |
Naked Milky Way |
 |
Masjid Nabawi |
 |
Teknik PPGD |
 |
Al Aqsa + Pembebasan |
 |
Perpustakaan UI |
 |
Sawah sendiri (subsisten) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar