Rabu, 02 Agustus 2017

Istikhlaf, Manusia dan Khalifah

Bismillah

Di mata kapitalisme, manusia berkedudukan di tempat paling tinggi di dunia ini. Apabila dunia ini diibaratkan segitiga, maka manusia berada di puncak segitiga. Apabila dibuat rantai makanan, maka manusia berada di puncak rantai makanan, di atas hewan-hewan karnivora. Berbeda dengan environmentalis. Apabila dunia ini diibaratkan lingkaran, maka manusia berada di antara lingkaran. Manusia dan lingkungan adalah hal yang saling menjaga. Jika alam rusak, maka rusak pula manusia. Apabila rantai makanan terputus, terancamlah manusia. Lalu, bagaimana kedudukan manusia dalam Islam?


Kamis, 06 Juli 2017

Generasi Ngajegang

Bismillah

Malam ini saya akan bercerita tentang satu kelompok atau satu generasi di Indonesia (atau mungkin juga di negeri lainnya) yang menapakkan kakinya di atas dua tanah yang berbeda. Mereka memiliki satu keadaan yang khas, dan mereka harus mempertahankan keadaan itu untuk dapat mempertahankan dirinya dalam entitas yang memberikan atribut bagi setiap diri mereka.

Kamis, 18 Mei 2017

Ilmu Manipulasi Statistik

Bismillah

Tulisan ini tidak dikarenakan kehadiran orang statistika dalam posisi yang baru saja selesai beberapa hari lalu secara de facto. Namun, tulisan ini dikarenakan terusik kembali dengan adanya diskusi yang mengabarkan tentang kondisi perekonomian di Indonesia.


Beberapa tahun yang lalu, ada forum warga dari himpunan jurusanku membahas persyaratan calon ketua himpunan. Ada satu poin yang membuat forum itu bertahan hingga hampir 3 hari. Ya, hampir tiga hari membahas poin yang sama: syarat akademik.Bagi himpunan lain, syarat akademik mungkin terdengar memberatkan. Banyak mahasiswa dari himpunan lain terkejut ketika mendengar syarat akademik yang satu ini: memiliki IPK minimal 3.39. Bagi mahasiswa di kampusku sangat mungkin terkejut mendengar persyaratan ini, mengingat betapa sulitnya mendapatkan nilai 3 pada kebanyakan jurusan.

Rabu, 03 Mei 2017

Pergi Saja ke Desa Sebelah

Bismillah

Selepas kembali ke Kota Situbondo, salah seorang temanku mengingatkanku, "Kenapa tidak menginap saja?" Ide yang sangat bagus. Mengingat jarak antara kota dengan lokasi desa terpencil terdekat melebihi 20 KM, ide itu kutelan dengan senang hati. Berangkatlah menuju desa-desa terpencil.

Entah, apa yang kupikirkan saat itu. Aku berniat bermalam di pelosok desa dengan gaya bonek, bondo nekat. Yep, kalau tak salah uang yang kubawa dalam dompet waktu itu hanya 200 ribu rupiah. Meski ada kartu ATM, kartu itu tak begitu mudah untuk dipakai karena lokasi ATM juga ada di sekitar kota. Pakaian ganti hanya bawa 2 lapis pakaian inti, selapis pakaian cadangan, dengan sikat gigi, odol, sabun, tanpa handuk. Laptop, charger laptop, power bank, kabel data, pocket camera, tanpa charger ponsel. Ya, waktu itu ponsel tak begitu berguna untuk komunikasi karena sinyal operator yang kugunakan tidak terjangkau. Alhasil, ponsel kualihfungsikan menjadi kamera dengan mode pesawat. Jadi, tak perlu bawa charger ponsel. Berapa hari aku di pelosok desa? 3 hari 3 malam.


Rabu, 22 Maret 2017

Kembang Desa Gunung

Bismillah

Aku nggak menyangka sebelumnya, perjalanan berbatu, terjal, dan berliku terlewati. Butuh waktu sekitar 4 hari buat menjelajahi desa-desa tertinggal yang ada di pelosok Kabupaten Situbondo. Gimana sih kondisinya?

Sebenernya ini bagian dari penelitianku yang kata banyak orang butuh waktu lama buat menyelesaikannya. Kata pak Anon (lupa namanya), eks Kabid Perekonomian Bappeda Kab. Situbondo, aspek penelitianku terlalu banyak. Kata Mas Arie, "Big Data" Bappeda Kab. Situbondo, satu perencanaan pengentasan kawasan desa tertinggal (berisikan dua desa) menghasilkan beratus halaman buku tebal yang tiga bulan belum selesai pengerjaaanya. "Kepalamu bisa pecah." Memang sih, sebaiknya fokus ke satu desa. Banyak desa boleh-boleh aja. Hanya aja, arahan pengembangan hasil penelitianku nanti nggak begitu mendalam. Ohya, lingkup wilayahnya ada 12 desa.


Minggu, 04 Desember 2016

Pembuktian Anomali Air

Bismillah

Air merupakan ciptaan salah satu ciptaan fenomenal yang ada di muka bumi. Seperti yang kita ketahui di bangku sekolah, air menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Air juga menjadi 50% lebih komposisi darah *siapa yang mengatakan 2/3 manusia tersusun dari air? seingatku iklan Aqua*. Apa hal fenomenal lain dari air?

Akhirnya, setelah 5 tahun berlalu, salah satu pertanyaan tentang air terjawab: apa yang dimaksud dengan anomali air? Sebenarnya pertanyaan ini sudah terjawab 5 tahun lalu. Lebih tepatnya, hari ini adalah pembuktian dengan mata kepala sendiri.