Bismillah
Apabila bahan-bahan ilmiah dalam tulisan braille ini tidak mencukupi, mereka seperti orang-orang buta yang separuh buta yang mereka kagumi itu. Mereka diminta orang-orang lain membacakan untuk mereka...
Beberapa individu dari kumpulan bermata dua yang begitu rendah rasa jati dirinya dan gila akan pengakuan golongan buta dan sanggup membuktikan pengorbanan paling tinggi. Dengan bantuan sistem perobatan tercanggi dan dari pendanaan bantuan golongan buta dan separuh buta, mereka mencungkil sendiri kedua biji mata mereka. Sebagian yang lain dan kurang berani, hanya sanggup mencungkil sebiji matanya saja. Mereka ada yang bertongkat dan ada pula yang menggunakan perbutan anjing. Justru karena mereka masih berada dalam alam gelap dan separuh gelap, mereka kerap terjatuh dan tersasar, tidak seterampil guru-guru mereka yang memang telah sehati dengan kegelapan dan separuh gelap.
Seluruh golongan masyakakat buta dan separuh buta memuji keberanian mereka ini. "Inilah pahlawan-pahlawan sesungguhnya yang harus dicontoh, diberikan ruang, dan segala bantuan! Kita akan masuk ke lubang biawak mencari kebijaksanaan baru, ayo... cepat jangan ketinggalan!" Orang-orang ini telah lama dikisahkan oleh salah seorang mahaguru bermata dua yang tajam penglihatannya, sedang si buta, dengan lilin sebatang mencari mentari di siang hari...
(selesai)
Tulisan ini diambil dari Prof. Dr. Wan Mohd. Nor Wan Daud. M.A
S1 Ilmu Pengetahuan Alam
S2 Kurikulum dan Pengajaran (Universitas Illiniois Utara, AS)
Ph.D Pemikiran Islam (Universitas Chicago)
Mantan Wakil Direktur Institut Antarabangsa Pemikiran dan Tamadun Islam (ISTAC), Universitas Islam Antarabangsa Kuala Lumpur, Malaysia
Tampilkan postingan dengan label konspirasi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label konspirasi. Tampilkan semua postingan
Kamis, 14 Juni 2018
Sabtu, 09 Juni 2018
Masyarakat Buta Memimpin Dunia (3)
Bismillah
Dampak golongan berpengaruh dalam suatu masyarakat atas pandangan alam dan amal perbuatan manusia di dalam masyarakat itu amat kuat walaupun sikap itu jelas bertentangan dengan pandangan akal sehat dan betapa pun besar penderitaan lahir dan batin yang terhasil dari sikap dan perbuatan yang berpengaruh itu.
Ada sebagian masyarakat insani yang membudayakan bahwa wanita cantik dan menarik itu ialah mereka yang diikat dan dikerdilkan kedua belah kakinya (feet binding). Wanita yang berkaki biasa dianggap bodoh dan tidak berperadapan. Ada sebagian masyarakat lain yang menganggap bahwa wanita yang cantik dan menawan adalah yang kurus, semakin kurus semakin menawan. Akibatnya pelbagai penyakit timbul, seperti anorexia nervosa dan obsesi menjaga berat badan yang bertentangan dengan kesehatan. Wanita yang tidak kurus dianggap tidak menawan. Ada juga yang menganggap lelaki yang berani dan gagah adalah mereka yang memiliki bekas goresan di pipi dan bagian-bagian tubuhnya atau yang menajamkan gigi.
Beberapa cendekiawan buta secara terpisah, mengkaji seekor gajah lalu menerbitkan penyelidikan ke seluruh institusi pendidikan tinggi dunia termasuk di dunia bermasyarakat bermata dua dan yang buta satu. Kajiannya ilmiah yang disertai catatan kaki yang panjang dalam pelbagai bahasa. Satu kajian yang dilangsungkan selama beberapa tahun dengan menyentuh, memeluk, menghirup, dan menjilat ekor si gajah itu merumuskan bahwa sesekor gajah sebenarnya bukan yang dikatakan oleh cendekiawan bermata dua selama ini. Gajah sebenarnya seperti seuntai tali yang berambut panjang di hidungnya, bergerak dengan sendirinya, baunya busuk karena berdekatan dengan buntut.
Kelompok yang lain pula setelah mengkaji kaki gajah merumuskan bahwa gajah itu sesungguhnya seperti tiang rumah atau batang pohon yang agak besar. Kelompok lain menafikannya dengan merumuskan bahwa gajah seperti sebuah dinding berbulu. Ada pula yang mengkaji belalai gajah dan menetapkan secara empiris dan saintifis bahwa gajah sesungguhnya seperti selang air yang bergerak-gerak.
Setiap kali penemuan-penemuan baru ini diterbitkan, perusahaan-perusahaan penerbitan dalam masyarakat bermata dua cepat-cepat menerjemahkannya, dosen-dosen di universitas sibuk menyebarkan ajaran baru yang berani dan radikal ini. Para pengkaji buta itu diundang untuk memberi kuliah di hadapan ratusan mahasiswa bermata dua yang selalu melihat gajah di sekitar lingkungan mereka.
Segala sikap dan perbuatan masyarakat yang buta dan bermata satu diusahakan untuk ditiru oleh seluruh masyarakat lain, termasuk yang bermata dua dengan dua cara. Pertama, dengan cara mengadopsi secara mudah karena ternyata popular, kedua yang sedikit rumit adalah dengan mencari justifikasi dari sumber-sumber agama, budaya, serta tradisi masyarakat. Hujjah yang sering digunakan pun ialah hujjah apologetis. Kita harus menerima perkara ini karena terdapat dalam ajaran agama, budaya, dan tradisi kita dalam bentuk yang agak primitif.
Golongan yang bermata dua, tanpa cacat penglihatan, kini menggunakan tongkat untuk berjalan dan banyak juga yang menggunakan anjing terlatih. Banyak orang bermata terang tidak lagi mau membaca dengan penglihatan, malah disebut sebagai cara kolot dan cara mereka yang belum matang dan dewasa, yang tidak mau maju dengan mempelajari kaidah baru. Lalu mereka, dengan bangga menepikan semua sumber bacaan tradisional tertulis dan mempelajari braille. Mereka dengan mudah menggunakan contoh Nabi Muhammad saw. dengan mengatakan bahwa Nabi Agung pun tidak membaca tulisan! Bibit-bibit tidak membaca tulisan berhuruf memang terdapat dalam ajaran agama kita dari dahulu...!
(bersambung, in shaa Allah)
*tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan google plus
Dampak golongan berpengaruh dalam suatu masyarakat atas pandangan alam dan amal perbuatan manusia di dalam masyarakat itu amat kuat walaupun sikap itu jelas bertentangan dengan pandangan akal sehat dan betapa pun besar penderitaan lahir dan batin yang terhasil dari sikap dan perbuatan yang berpengaruh itu.
Ada sebagian masyarakat insani yang membudayakan bahwa wanita cantik dan menarik itu ialah mereka yang diikat dan dikerdilkan kedua belah kakinya (feet binding). Wanita yang berkaki biasa dianggap bodoh dan tidak berperadapan. Ada sebagian masyarakat lain yang menganggap bahwa wanita yang cantik dan menawan adalah yang kurus, semakin kurus semakin menawan. Akibatnya pelbagai penyakit timbul, seperti anorexia nervosa dan obsesi menjaga berat badan yang bertentangan dengan kesehatan. Wanita yang tidak kurus dianggap tidak menawan. Ada juga yang menganggap lelaki yang berani dan gagah adalah mereka yang memiliki bekas goresan di pipi dan bagian-bagian tubuhnya atau yang menajamkan gigi.
Beberapa cendekiawan buta secara terpisah, mengkaji seekor gajah lalu menerbitkan penyelidikan ke seluruh institusi pendidikan tinggi dunia termasuk di dunia bermasyarakat bermata dua dan yang buta satu. Kajiannya ilmiah yang disertai catatan kaki yang panjang dalam pelbagai bahasa. Satu kajian yang dilangsungkan selama beberapa tahun dengan menyentuh, memeluk, menghirup, dan menjilat ekor si gajah itu merumuskan bahwa sesekor gajah sebenarnya bukan yang dikatakan oleh cendekiawan bermata dua selama ini. Gajah sebenarnya seperti seuntai tali yang berambut panjang di hidungnya, bergerak dengan sendirinya, baunya busuk karena berdekatan dengan buntut.
Kelompok yang lain pula setelah mengkaji kaki gajah merumuskan bahwa gajah itu sesungguhnya seperti tiang rumah atau batang pohon yang agak besar. Kelompok lain menafikannya dengan merumuskan bahwa gajah seperti sebuah dinding berbulu. Ada pula yang mengkaji belalai gajah dan menetapkan secara empiris dan saintifis bahwa gajah sesungguhnya seperti selang air yang bergerak-gerak.
Setiap kali penemuan-penemuan baru ini diterbitkan, perusahaan-perusahaan penerbitan dalam masyarakat bermata dua cepat-cepat menerjemahkannya, dosen-dosen di universitas sibuk menyebarkan ajaran baru yang berani dan radikal ini. Para pengkaji buta itu diundang untuk memberi kuliah di hadapan ratusan mahasiswa bermata dua yang selalu melihat gajah di sekitar lingkungan mereka.
Segala sikap dan perbuatan masyarakat yang buta dan bermata satu diusahakan untuk ditiru oleh seluruh masyarakat lain, termasuk yang bermata dua dengan dua cara. Pertama, dengan cara mengadopsi secara mudah karena ternyata popular, kedua yang sedikit rumit adalah dengan mencari justifikasi dari sumber-sumber agama, budaya, serta tradisi masyarakat. Hujjah yang sering digunakan pun ialah hujjah apologetis. Kita harus menerima perkara ini karena terdapat dalam ajaran agama, budaya, dan tradisi kita dalam bentuk yang agak primitif.
Golongan yang bermata dua, tanpa cacat penglihatan, kini menggunakan tongkat untuk berjalan dan banyak juga yang menggunakan anjing terlatih. Banyak orang bermata terang tidak lagi mau membaca dengan penglihatan, malah disebut sebagai cara kolot dan cara mereka yang belum matang dan dewasa, yang tidak mau maju dengan mempelajari kaidah baru. Lalu mereka, dengan bangga menepikan semua sumber bacaan tradisional tertulis dan mempelajari braille. Mereka dengan mudah menggunakan contoh Nabi Muhammad saw. dengan mengatakan bahwa Nabi Agung pun tidak membaca tulisan! Bibit-bibit tidak membaca tulisan berhuruf memang terdapat dalam ajaran agama kita dari dahulu...!
(bersambung, in shaa Allah)
*tulisan ini merupakan lanjutan dari postingan google plus
Jumat, 20 Mei 2016
Data yang Patut Diragukan
Bismillah
Saat aku menulis bagian ini, kurasa ada yang menarik dari keilmuan. Entah benar atau tidak, karena ide ini baru melintas seketika aku membuka halaman depan blogger. Secara umum, ilmu terbagi atas tiga hal: ilmu untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla, ilmu untuk memakmurkan dunia, dan ilmu yang tak berguna. Aku memilah ketiga jenis keilmuan ini menurut framework dari Al Baqarah ayat 30 dan Adz Dzariyat ayat 56. Yah, buka sendirilah kalau lupa..
Meskipun aku setuju dengan kalimat Conan, "Hanya ada satu kebenaran", aku masih membagi keilmuan menurut kebenaran tunggal dan kebenaran ganda. Kebenaran tunggal itu keilmuan yang digali untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla yang sifatnya absolut berasal dari wahyu. Sementara kebenaran ganda itu keilmuan yang digali untuk memakmurkan dunia. Kukatakan ganda karena berasal dari ra'yu (pendapat) yang bisa salah, bisa benar. Aku setuju dengan kalimat Conan karena aku menganggap memang sebenarnya kebenaran itu tunggal, tetapi akal manusia belum mampu mencapainya, atau karena kekotoran politik manusia yang membuat kebenaran menjadi ganda.
Cari di youtube: Two & Two |
Minggu, 09 Januari 2011
Bahaya Mindcontrol
Apakah benar ada hal seperti yang disebut 'cuci otak' atau 'mengendalikan pikiran'? Orang yang seperti apa yang rentan? Bagaimana seseorang bisa terkena hal tersebut?
Mindcontrol dalam Bahasa Indonesia bermaksud pengendalian atas pikiran. Subjek ini merupakan salah satu dari elemen penting dalam teori konspirasi dunia atau dari sisi lain salah satu dari elemen New World Order. Orang-orang Barat telah lama tertarik untuk meneliti fungsi dan eksperimen pikiran sejak dunia sebelah Timur telah lama mengetahui rahasia-rahasia pikiran. Salah satu eksperimen yang terkenal ialah menyembuhkan penyakit. Namun ada lagi eksperimen yang lama kelamaan melampaui hukum fisika. Salah satu contoh yang menarik, pikiran mampu menukar ruang dan waktu.
Ide bahwa otak bisa dibuat berfungsi pada level yang lebih efisien dan lebih terarah telah menjadi subjek riset para ilmuwan, penganut mistik, praktisi kesehatan, dan lain-lain, sepanjang manusia merenungkan masalah semacam itu. Dalam dekade terakhir, kemajuan sains otak telah mulai memberikan hasil signifikan. Hasil riset-riset itu sungguh mengejutkan, menantang, dan jika disalahgunakan, bisa mengerikan. Kepastian dari riset itu adalah bahwa ia akan terus berjalan.
Di sana terdapat dua aliran dalam mengungkap rahasia pikiran. Bisa dikatakan terdapat dua cara untuk mencapai keajaiban pikiran. Salah satunya adalah melalui latihan rohani yang konsisten. Seperti amalan bertapa, bertafakur, mengucapkan satu kata-kata berulang-ulang (self suggestion), berdoa dan harapan, yoga dan sebagainya. Satu cara lain ialah melalui pendekatan ilmiah di mana mereka telah mencapai tahap apa-apa yang terlintas dalam pikiran dapat direkam dalam komputer dan ditafsirkan. Ingatan atau memori pada pikiran tak berbeda seperti memori pada komputer. Ada yang berantakan dan ada yang tersusun di dalam folder-folder tertentu dan dapat dipanggil ingatan tersebut. Pikiran juga mampu dikosongkan, diformat kembali dan diisi dengan memori lain.
Mindcontrol dalam Bahasa Indonesia bermaksud pengendalian atas pikiran. Subjek ini merupakan salah satu dari elemen penting dalam teori konspirasi dunia atau dari sisi lain salah satu dari elemen New World Order. Orang-orang Barat telah lama tertarik untuk meneliti fungsi dan eksperimen pikiran sejak dunia sebelah Timur telah lama mengetahui rahasia-rahasia pikiran. Salah satu eksperimen yang terkenal ialah menyembuhkan penyakit. Namun ada lagi eksperimen yang lama kelamaan melampaui hukum fisika. Salah satu contoh yang menarik, pikiran mampu menukar ruang dan waktu.
Ide bahwa otak bisa dibuat berfungsi pada level yang lebih efisien dan lebih terarah telah menjadi subjek riset para ilmuwan, penganut mistik, praktisi kesehatan, dan lain-lain, sepanjang manusia merenungkan masalah semacam itu. Dalam dekade terakhir, kemajuan sains otak telah mulai memberikan hasil signifikan. Hasil riset-riset itu sungguh mengejutkan, menantang, dan jika disalahgunakan, bisa mengerikan. Kepastian dari riset itu adalah bahwa ia akan terus berjalan.
Di sana terdapat dua aliran dalam mengungkap rahasia pikiran. Bisa dikatakan terdapat dua cara untuk mencapai keajaiban pikiran. Salah satunya adalah melalui latihan rohani yang konsisten. Seperti amalan bertapa, bertafakur, mengucapkan satu kata-kata berulang-ulang (self suggestion), berdoa dan harapan, yoga dan sebagainya. Satu cara lain ialah melalui pendekatan ilmiah di mana mereka telah mencapai tahap apa-apa yang terlintas dalam pikiran dapat direkam dalam komputer dan ditafsirkan. Ingatan atau memori pada pikiran tak berbeda seperti memori pada komputer. Ada yang berantakan dan ada yang tersusun di dalam folder-folder tertentu dan dapat dipanggil ingatan tersebut. Pikiran juga mampu dikosongkan, diformat kembali dan diisi dengan memori lain.
Ide bahwa manusia bisa dipengaruhi oleh generator sinyal eksternal yang menciptakan, misalnya, medan-medan elektromagnetik bergetar, cahaya bergetar, dan sinyal suara bergetar, bukanlah hal baru. Informasi berikut mempertontonkan beberapa kemungkinan dan memberi isyarat tentang potensi teknologi tersebut. Di sisi positif, periset cahaya dan suara tengah mencapai kemajuan besar di sejumlah bidang, termasuk pemecahan learning disability (ketidakmampuan menangkap pelajaran), attention deficit disorder (kurang fokus), pemulihan stroke, akselerasi belajar, kecanduan narkotika/alkohol, dan peningkatan performa manusia. Riset tersebut telah memperlihatkan bahwa keadaan tertentu pada otak bisa dipengaruhi sedemikian rupa yang menyebabkan perubahan dalam otak itu sendiri. Perubahan-perubahan ini memungkinkan orang-orang untuk mempengaruhi kondisi tertentu dalam pikiran dan tubuh di luar kendali kita. Militer dan pihak lainnya yang tertarik pada hal-hal demikian juga telah memfokuskan sejumlah besar riset dalam bidang ini untuk meningkatkan performa prajurit serta menurunkan performa musuh.
Langkah besar dalam bidang pengendalian perilaku sekarang dimungkinkan dengan sistem-sistem yang telah dan sedang dikembangkan oleh sebagian besar negara maju di planet ini. Teknologi-teknologi baru ini merepresentasikan pendekatan yang sangat berbeda terhadap peperangan, yang digambarkan oleh pemerintahan kita sebagai bagian dari “Revolusi Bidang Militer”. Meski teknologi baru ini menawarkan banyak hal untuk para perencana militer, mereka justru lebih banyak memberikannya pada warga umum. Potensi penggunaannya dalam aplikasi militer dan “penjaga perdamaian” menimbulkan perlunya debat terbuka mengenai alam baru pengumpulan intelijen, manipulasi, dan peperangan ini. Pertanyaan-pertanyaan etis yang paling dasar berkenaan dengan penggunaan teknologi baru ini belum cukup banyak dialamatkan.
Pada waktu bersamaan, kemampuan pengumpulan intelijen dan pertahanan tersebut sedang dicari, kalangan peneliti independen diikutsertakan secara penuh dalam mencari penggunaan positif teknologi tersebut. Potensi teknologi tersebut, seperti halnya teknologi lain, sangat besar, baik secara destruktif maupun konstruktif, untuk perubahan. Memelihara riset dalam literatur terbuka dan memastikan bahwa penggunaannya konstruktif adalah sesuatu yang penting.
Tahun 1980-an dan 1990-an difokuskan pada pembangunan tubuh fisik. Abad 21 akan menyaksikan fokus pada pembangunan pikiran dan optimasi performa mental. Ide penggabungan teknologi baru ini ke dalam pendidikan adalah hal yang menarik dan juga menimbulkan pertanyaan mengenai siapa yang akan memutuskan subjek pelajarannya. Untuk sementara, kemungkinan-kemungkinan ini terasa luar biasa bagi mereka yang tertarik dalam pencapaian demikian. Pengendalian fungsi mental kita tak berbeda dari pengendalian otot-otot dalam tubuh kita. Belajar mengontrol dan mengkoordinasi aktivitas pikiran kita akan mendorong tubuh kita menjalani kehidupan yang jauh lebih produktif dan lebih lengkap. Alat-alat baru mungkin menawarkan kesempatan seperti itu.
Di sisi lain, terdapat potensi penyalahgunaan dan eksploitasi sains. Para perencana militer, petugas penegak hukum, dan lainnya, kini tengah mencoba penggunaan teknologi ini secara tersembunyi untuk mengontrol “prosesor informasi” paling canggih—Manusia.
Itu adalah salah satu contoh betapa bahayanya mindcontrol jika jatuh pada tangan yang salah. Namun itu adalah mindcontrol 'tampak'. Sedangkan mindcontrol yang tak tampak telah memasuki tiap-tiap rumah kita.
Film, televisi, iklan, musik dan sebagainya digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memancarkan makna tersembunyi (subliminal message) ke dalam pikiran khalayak ramai.
Berwaspadalah dengan dunia di sekeliling anda. Awasi anak-anak anda karena anak-anak kecillah yang paling senang dijadikan subyek pengendalian pikiran dengan menghasilkan trauma kepada mereka.
Itu adalah salah satu contoh betapa bahayanya mindcontrol jika jatuh pada tangan yang salah. Namun itu adalah mindcontrol 'tampak'. Sedangkan mindcontrol yang tak tampak telah memasuki tiap-tiap rumah kita.
Film, televisi, iklan, musik dan sebagainya digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memancarkan makna tersembunyi (subliminal message) ke dalam pikiran khalayak ramai.
Berwaspadalah dengan dunia di sekeliling anda. Awasi anak-anak anda karena anak-anak kecillah yang paling senang dijadikan subyek pengendalian pikiran dengan menghasilkan trauma kepada mereka.
Konspirasi, Apa Itu?
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering mendengar tentang Teori Konspirasi, namun mungkin banyak diantara kita tidak tahu teori konspirasi yang terkadang kita membuat kesimpulan bahwa teori konspirasi itu lain dari yang di maksud.
Konspirasi adalah kesepakatan dari orang-orang punya misi dan visi dengan tujuan sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap konspirasi atau misteri yang terjadi dunia ini terbagi menjadi dua kemungkinan. Pertama, apa yang terjadi itulah yang terjadi. Maksudnya, tak ada maksud lain dibaliknya. Tak ada kebohongan atau kenyataan palsu. Dengan kata lain, kenyataan itu bersifat 'one layer'. Hanya terwujud dalam satu lapisan saja.
Yang kedua adalah kenyataan yang bersifat 'multilayer'. Maksudnya kenyataan yang diterima bukanlah kenyataan yang benarnya, tetapi masih ada kenyataan lain yang dibungkusnya. Ini juga bermaksud kenyataan itu bercampur aduk dengan kenyataan palsu yang membawa kepada kenyataan yang berlapis-lapis.
Dalam Teori Konspirasi, terdapat Hukum Cermin Dalam Cermin (mirror inside mirror). Katakan anda mempunyai dua cermin dan hadapkan keduanya. Maka anda akan mendapati seolah-olah terdapat cermin yang tak terkira banyaknya di dalam cermin. Ini adalah ilusi optik. Begitu juga yang berlaku di dalam misteri yang terjadi di dunia ini.
Jadi, jangan percaya bulat-bulat tentang apa yang telah sampai kepada anda. KUPAS TERLEBIH DAHULU. Berhati-hati. Sekiranya artikel ini membuat anda bingung, kembalilah pada keyakinan anda yang sebelumnya.
Konspirasi adalah kesepakatan dari orang-orang punya misi dan visi dengan tujuan sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Setiap konspirasi atau misteri yang terjadi dunia ini terbagi menjadi dua kemungkinan. Pertama, apa yang terjadi itulah yang terjadi. Maksudnya, tak ada maksud lain dibaliknya. Tak ada kebohongan atau kenyataan palsu. Dengan kata lain, kenyataan itu bersifat 'one layer'. Hanya terwujud dalam satu lapisan saja.
Yang kedua adalah kenyataan yang bersifat 'multilayer'. Maksudnya kenyataan yang diterima bukanlah kenyataan yang benarnya, tetapi masih ada kenyataan lain yang dibungkusnya. Ini juga bermaksud kenyataan itu bercampur aduk dengan kenyataan palsu yang membawa kepada kenyataan yang berlapis-lapis.
Dalam Teori Konspirasi, terdapat Hukum Cermin Dalam Cermin (mirror inside mirror). Katakan anda mempunyai dua cermin dan hadapkan keduanya. Maka anda akan mendapati seolah-olah terdapat cermin yang tak terkira banyaknya di dalam cermin. Ini adalah ilusi optik. Begitu juga yang berlaku di dalam misteri yang terjadi di dunia ini.
Jadi, jangan percaya bulat-bulat tentang apa yang telah sampai kepada anda. KUPAS TERLEBIH DAHULU. Berhati-hati. Sekiranya artikel ini membuat anda bingung, kembalilah pada keyakinan anda yang sebelumnya.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Bismillah 星 読 (hoshu yomi) berarti melihat bintang Saat itu kami lagi duduk-duduk di pendopo utara membuat bait-bait puisi. Aku lupa pui...
-
Bismillah Sejak pengajaran keluarga besar kelas 1 SD aku tak paham. Apa itu paman, apa itu bibi. Padahal aku sudah bertanya beberapa kali,...
-
Bismillah Pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Apa hukumnya ini? Apa hukumnya itu? Aku bukanlah ahli hukum yang bisa menjawab seluruh permasa...