Akhirnya, setelah 5 tahun berlalu, salah satu pertanyaan tentang air terjawab: apa yang dimaksud dengan anomali air? Sebenarnya pertanyaan ini sudah terjawab 5 tahun lalu. Lebih tepatnya, hari ini adalah pembuktian dengan mata kepala sendiri.
Berawal dari massa jenis air yang berubah ketika menjadi es, dari 1 ke 0.8. Apa yang membuatnya spesial? Secara umum, benda akan mengembang apabila dipanaskan. Sebaliknya, benda akan menyusut apabila didinginkan. Pada kasus air, fenomenanya terbalik. Air memang mengembang apabila dipanaskan dan menyusut apabila didinginkan, tetapi ketika air didinginkan setelah melewati suhu 0 derajat celcius, ia akan mengembang. Apa buktinya?
Coba masukkan air kemasan ukuran gelas yang masih belum dibuka ke freezer. Tunggu dan amati *kalau mau nunggu*. Setelah air dalam kemasan tersebut membeku, apa yang terjadi? Ya! Gelasnya menggembung! Inilah yang membuat es memiliki massa jenis 0.8. Secara massa ia tak berubah, tetapi secara volume ia bertambah. Apabila dituliskan dalam bentuk rumus:
p=m/v berubah menjadi p'=m/v++
ketika pembaginya bertambah besar, otomatis hasilnya (p atau massa jenis) akan mengecil.
Apa yang spesial dari anomali air? Bayangkan saja ketika air terus menyusut ketika didinginkan, maka massa jenis es akan mengecil. Apabila massa jenis es lebih kecil dari air, maka es itu akan tenggelam. Apabila es itu tenggelam, otomatis kehidupan air di bawah lautan sana akan ikut membeku bahkan bisa membekukan seluruh lautan yang menutupi 70% muka bumi. Bumi jadi beku dong..
Dari pembahasan di atas, muncul pertanyaan: apa iya apabila es di kutub mencair, akan ada peningkatan level muka air laut? Jawabannya ada dua: (1) Ya, apabila es itu ada di atas permukaan tanah. (2) Tidak, apabila es itu mengapung di permukaan laut. Coba tebak, berapa persen es yang terlihat mengapung di permukaan laut dalam satu bongkah es?
Gletser kutub utara
Sumber:film dokumenter Chasing Ice, 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar