Bahasan mimpi kali ini bukanlah mimpi "cita-cita" atau "visi" seperti yang biasa dibahas dengan teman-teman SMA ku. Mimpi yang kumaksudkan di sini ya mimpi beneran. Tidur, masuk ke dunia lain..
Aku sedikit heran, apa mimpi punya kaitan dengan dunia lain? Sebab aku merasa mimpiku seperti cerita bersambung, meski nggak semuanya, seolah-olah ada kota bahkan provinsi tersendiri dalam dunia mimpiku. Bahkan, aku sempat hafal rute perjalanannya, dari sini, ke situ, ke sana, dll. Meski sebagian ada kesamaan dengan dunia nyata, uniknya adalah ketika mimpi terjadi, mengapa latar yang sama digunakan kembali?
Ngimpi |
Oh ya, aku pernah suatu ketika menyadari aku berada dalam mimpi. Saat itu sedang perjalanan dari kota ke kota lain menggunakan motor mengikuti truk. Sebelum berangkat, aku melihat jam dinding. Ketika berangkat aku melihat jam tangan. Di tengah perjalanan, aku melihat jam tanganku kembali. Aku merasa dipermainkan waktu. Waktu berubah tak tentu. Di dua penglihatan pertama, aku hanya melihat sekilas. Di penglihatan jam ketiga, aku melihat jam tangan begitu lama. Jarum jam berubah-ubah tak tentu waktu. Berputar, berhenti, berputar, berhenti, dan seterusnya, Ada apa ini?
Hal unik yang kurasakan dari mimpi adalah, adanya kaitan dengan dunia nyata. Suatu ketika, aku rebahan di ruang tamu hingga akhirnya tertidur. Sebelum terbangun, aku melihat ada barang jatuh dari lemari pajangan. Aku melihat benda itu terjatuh bebas mengikuti gravitasi hingga akhirnya menabrak lantai "prak!" Aku terbangun. Suara itu dari dunia nyata. Ada sesuatu yang berbunyi keras di dunia nyata. Seketika aku terkejut, ada kaitan apa dunia mimpi dengan dunia nyata? Bagaimana mimpiku bisa tahu bahwa akan ada suara keras muncul di dunia nyata? Sekali lagi, bagaimana mimpiku bisa tahu bahwa akan ada suara keras muncul di dunia nyata?
Ah, mungkin aku kurang piknik sampai perlu membahas mimpi segala. Memang, Allah subhanahu wa ta'ala telah berfirman dalam Surah An Naml ayat 65 "...Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah..." Jadi, ngapain baca ini sampe serius :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar