Minggu, 04 Desember 2016

Pembuktian Anomali Air

Bismillah

Air merupakan ciptaan salah satu ciptaan fenomenal yang ada di muka bumi. Seperti yang kita ketahui di bangku sekolah, air menutupi sekitar 70% permukaan bumi. Air juga menjadi 50% lebih komposisi darah *siapa yang mengatakan 2/3 manusia tersusun dari air? seingatku iklan Aqua*. Apa hal fenomenal lain dari air?

Akhirnya, setelah 5 tahun berlalu, salah satu pertanyaan tentang air terjawab: apa yang dimaksud dengan anomali air? Sebenarnya pertanyaan ini sudah terjawab 5 tahun lalu. Lebih tepatnya, hari ini adalah pembuktian dengan mata kepala sendiri.

Jumat, 21 Oktober 2016

Kamis, 22 September 2016

Equinox

Bismillah

Bismillah


23 September adalah salah satu tanggal khusus dalam astronomi. Equinox, begitulah disebutnya. Equinox bisa dikatakan tegak lurusnya matahari menyinari bumi. Momen ini menjadi titik pergantian musim. Buat negara di daerah khatulistiwa, biasanya tanggal 22-23 September menjadi awal musim penghujan, sementara equinox selanjutnya (tanggal 20 Maret) menjadi awal musim kemarau. Entah kenapa, momennya pas sekali. Musim apa sekarang jadi nggak jelas, apakah sekarang musim penghujan atau kemarau? Buat orang yang nggak paham penanggalan musim pasti bingung. Apa gara-gara bumi sudah berubah jadi datar ya? Hehe

Rabu, 14 September 2016

Problem? No Problem

Bismillah

Setelah sekian lama kabur, akhirnya ketangkep lagi. Sebulan terakhir ini rasanya panjang. Gimana nggak kerasa panjang, biasanya nggak ada kerjaan sampe bosen tidur, sekarang tidur 5 jam aja susah. Aku malah merasa bersyukur sih dengan kesibukan sekarang. Meski kebiasaan-kebiasaan baik sewaktu masa kabur sebagian nggak bisa dilakukan di masa sekarang, aku merasa tetep bahagia.

Ah, roda memang nggak menarik kalau nggak berputar. Ah, move on lah dari perumpamaan roda. Beralih ke yang lebih analitis, pake aja gelombag sin. Oscilator bakal keliatan menarik kalo ada grafik naik dan grafik turun. *edisi kangen elektro Ada pelajaran menarik di sini..

Kamis, 25 Agustus 2016

Update MBTI

Bismillah, kalo yang baru kayak gini..


Hoho, kerasa banget. Aku begitu menikmati sewaktu berhubungan dengan data-data di laptop. Kerasa banget, rela tidur sendirian di labkom yang kata orang-orang angker buat latian persiapan olimpiade komputer. Sekalipun ada bagian-bagian yang nggak kupahami, aku begitu menikmati kebodohanku mengutak-atik bahasa hingga bisa. Sekarang..

Selasa, 02 Agustus 2016

Dilema Pembangunan karena Salah Paham

Bismillah

Diskusi malam tadi membuka lembaran ingatan yang terlipat-lipat. Tiap orang tentu ingin sehat bukan? Hanya orang yang putus asa yang berharap jadi orang sakit, atau bisa jadi sebagai bentuk perlawanan mereka yang tertindas supaya tak diperalat mereka yang punya kuasa (curcolan buruh). Entah seorang anak kecil, orang yang agak gede, dewasa, terlebih lagi sudah sepuh.

Indeks pembangunan manusia (IPM) atau bahasa Inggrisnya human development index (HDI) adalah indeks buat mengetahui kualitas manusia di suatu wilayah. Aspek yang dinilai itu ada tiga: tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan tingkat kesejahteraan, intinya itu. Nah, waktu aku ikut mata kuliah statistik di awal semester, tingkat kesehatan itu diukur lewat angka harapan hidup, berapa rata-rata usia orang dalam suatu wilayah. Salah pahamnya dimana?

Minggu, 31 Juli 2016

Mimpi dan Kenyataan

Bismillah

Bahasan mimpi kali ini bukanlah mimpi "cita-cita" atau "visi" seperti yang biasa dibahas dengan teman-teman SMA ku. Mimpi yang kumaksudkan di sini ya mimpi beneran. Tidur, masuk ke dunia lain..

Aku sedikit heran, apa mimpi punya kaitan dengan dunia lain? Sebab aku merasa mimpiku seperti cerita bersambung, meski nggak semuanya, seolah-olah ada kota bahkan provinsi tersendiri dalam dunia mimpiku. Bahkan, aku sempat hafal rute perjalanannya, dari sini, ke situ, ke sana, dll. Meski sebagian ada kesamaan dengan dunia nyata, uniknya adalah ketika mimpi terjadi, mengapa latar yang sama digunakan kembali?

Minggu, 26 Juni 2016

Sepekan Setelah Tamyiz

Bismillah

Salah satu kajian dari akademi peradaban di MMI menceritakan kisah Islamisasi kebudayaan pada masa kerajaan Hindu saat itu. Perayaan pesta yang diadakan oleh orang-orang kaya nggak terima sehari-dua hari. Perayaan bisa 7 hari sampai 40 hari. Entah ya, itu ngapain aja, tapi yang jelas disana ada pertunjukan drama entah dalam bentuk wayang orang atau kulit. Drama yang ada mengisahkan cuplikan-cuplikan Mahabarata. Sunan Kalijaga memanfaatkan media itu untuk berdakwah dengan mengganti kisah-kisah yang bertentangan dengan ketauhidan, perlahan tapi pasti. Salah satunya adalah desakralisasi dewa-dewa yang awalnya sangat kuat berkuasa menjadi kalah melawan Semar.

Jumat, 20 Mei 2016

Data yang Patut Diragukan

Bismillah

Saat aku menulis bagian ini, kurasa ada yang menarik dari keilmuan. Entah benar atau tidak, karena ide ini baru melintas seketika aku membuka halaman depan blogger. Secara umum, ilmu terbagi atas tiga hal: ilmu untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla, ilmu untuk memakmurkan dunia, dan ilmu yang tak berguna. Aku memilah ketiga jenis keilmuan ini menurut framework dari Al Baqarah ayat 30 dan Adz Dzariyat ayat 56. Yah, buka sendirilah kalau lupa..

Meskipun aku setuju dengan kalimat Conan, "Hanya ada satu kebenaran", aku masih membagi keilmuan menurut kebenaran tunggal dan kebenaran ganda. Kebenaran tunggal itu keilmuan yang digali untuk beribadah kepada Allah azza wa jalla yang sifatnya absolut berasal dari wahyu. Sementara kebenaran ganda itu keilmuan yang digali untuk memakmurkan dunia. Kukatakan ganda karena berasal dari ra'yu (pendapat) yang bisa salah, bisa benar. Aku setuju dengan kalimat Conan karena aku menganggap memang sebenarnya kebenaran itu tunggal, tetapi akal manusia belum mampu mencapainya, atau karena kekotoran politik manusia yang membuat kebenaran menjadi ganda.

Cari di youtube: Two & Two

Senin, 28 Maret 2016

Desa Pacinta

Bismillah

Mendengar penelitian yang akan kulakukan, sebagian teman-temanku menyarankanku untuk memilih Pacitan sebagai lokasi. Pacinta, biasa kami pelesetkan seperti itu karena butuh kerja keras untuk hidup di sana, butuh cinta supaya betah disana, mungkin. Tapi kukatan, "Ini baru penelitian, belum ke penerapannya."

Sekilas terdengar menarik apa yang terjadi di Pacinta. Tanah berupa bukit-bukit karang tandus dan infrastruktur yang minim membuat Pacinta masuk ke trilogi kabupaten terbelakang di Pulau Jawa: Pacitan, Wonoobo, Wonosari atau disingkat menjadi Pawonsari. Aku pun membayangkan bagaimana hidup di sana, dalam keterbatasan entah ada listrik atau enggak, entah ada sinyal atau enggak karena aku baru merasakan situasi yang mungkin mirip dengan situasi Pacinta, Tulungagung.

Minggu, 13 Maret 2016

Bahaya Middle Class of Intellectual

Bismillah

Apabila dirangkum, kelas-kelas intelektual terdiri atas kelas bawah, kelas menengah, kelas tinggi. Pembagian kelas ini nggak berdasarkan seberapa tinggi tingkat pendidikannya, soalnya bicara tingkat pendidikan, akan mengarah ke pendidikan formal. Padahal, pendidikan formal itu penuh kedustaan. Hasil bisa bagus, tapi belum tentu prosesnya. Sudah berapa kali kita dengar UN penuh kecurangan? Bahkan SMA kompleks sekalipun, meski cuma sebagian kecilnya aja. Bukan bermaksud menyombongkan, kalau sekelas SMA kompleks pun ada kecurangan, bagaimana dengan di luar SMA kompleks? Itu bicara kedustaan pendidikan formal tingkat dasar dan menengah. Gimana pendidikan formal tingkat tinggi? Entah aku belum mendengar informasi dari kampus lain, tetapi di kampusku, ketika tes tulis tiba, nggak jarang teman-temanku sekelas melakukan kecurangan. Belum lagi ijazah bisa dibeli. Bukan pendidikan formal yang kumaksudkan sebagai kelas intelektual, tapi yang lain. Lalu apa?
Crah agawe bubrah

Jumat, 04 Maret 2016

Radikalisme?

Bismillah

"Dana Desa ini benar-benar cash for work dan dirasakan masyarakat dengan program yang sepenuhnya ada di desa. Tidak lagi hanya program pusat yang sekedar menetes ke desa. Kebijakan Dana Desa ini termasuk kebijakan radikal yang diterapkan pemerintahan Jokowi-JK," ujar Marwan.

Kamis, 03 Maret 2016

Penelitian Baru, Baru Judulnya

Bismillah

Bisa dibilang, hari ini hari yang cukup mendebarkan. Di satu sisi aku harus menyelesaikan desain eksisting 3D mushala jurusan, aku juga harus memastikan timku yang akan bergerak ke Kabupaten Tulungagung baik-baik saja. Ada pula menyusun garis besar presentasi ekonomi wilayah. Tak kalah seru, penelitian mengenai pengembangan wilayah. Di mana serunya?

Jumat, 26 Februari 2016

Bismillah

Ketika masa depan dunia dibunuh oleh orang tuanya sendiri..


Yang penting kuliah selesai dulu..

Kamis, 25 Februari 2016

Fenomena Alam

Bismillah

Asar pun tiba. Aku bergegas menuju masjid dekat rumah karena hari ini aku nggak ke kampus. Entah apa yang kulihat ada kemiripan dengan kejadian beberapa tahun yang lalu. Sejarah memang berulang kan?

Rabu, 17 Februari 2016

Bersyukurlah

Bismillah

Hari yang kunanti pun tiba. Kuangkat kakiku ke dalam bus dan melangkah menuju tempat duduk di tengah yang lagi kosong. Sesosok anak perempuan berambut ombak tersenyum lugu padaku di sebelah ayahnya, mengingatkanku pada masa kecilku hingga pemberhentian pertama, aku pun tersadar bahwa gadis mungil itu berjalan dengan satu kaki dan satu kruk di dekapannya. Astaghfirullah, maafkan hambamu ini ya Allah. Aku memiliki dua kaki untuk menapaki dunia, tetapi aku sering mengeluh..

Senin, 08 Februari 2016

Was-was (Lintasan)

Bismillah

Tulisan ini lanjutan dari tulisanku sebelumnya yang berjudul Mau Move On?

Sore tadi aku menyiapkan diri untuk menginap di Rumah Dakwah Indonesia buat mengejar ketertinggalanku dua pertemuan dari Nahwu Wadih. Tapi sebelum menginap di RDI, aku sempatkan untuk mengikuti kajian Sunnah di Masjid Al Amin yang diisi oleh Ust. Ma'ruf Nur Salam.

Harapanku tinggi di masjid itu. Karpet tebal, ruangan dingin, penataan suara yang bagus, didukung dengan takmir yang tahu cara menggunakan peralatan suara dan shaf yang disesaki jamaah dari berbagai penjuru untuk mengikuti kajian. Memang, hari ini hujan cukup lama sehingga mengurangi jamaah yang datang, itu tak masalah. Yang mengurangi harapanku adalah aku duduk di shaf dekat pintu. Sewaktu sujud, baunya nggak karuan karena karpetnya lembab. Alhamdulillah aku membawa sarung sehingga bisa kuletakkan di tempat sujudku untuk mengurangi bau nggak karuan.

Seusai shalat magrib, kajian dimulai. Aku memindahkan tempat dudukku mendekati beliau. Kajian pun dimulai. Tadi sore kitab yang beliau bawa adalah Matan Riyadhus Shalihin, kitab hadits yang cukup masyhur di kalangan umat Islam. Pembahasan masuk bab dzikir pagi dan petang. Menariknya, beliau tak hanya membacakan matannya saja, tetapi juga menambahkan penjelasan lain yang tak ada di kitab itu, terutama pada pembacaan surat Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas.

Ketiga surat itu bagi Umat Islam tentu tak asing lagi. Tiga surat terakhir dari kitab yang mudah untuk dihafalkan. Beliau menjelaskan, Al Ikhlas seluruhnya membicarakan keutamaan Allah azza wa jalla.
قل هو الله احد yang artinya Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. الله الصمد yang artinya Allah tempat bergantung. لم يلد ولم يولد yang artinya tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. ولم يكن له كفوا احد yang artinya dan tidak ada yang sekufu dengan satupun. Lebih menarik lagi pada surat muawidzatain, yakni surat Al Falaq dan surat An Nas.

قل اعوذ برب الفلق yang artinya Katakanlah, aku berlindung dengan Tuhannya subuh (tentunya Allah).
من شر ما خلق yang artinya dari kejahatan makhluk (yang Dia ciptakan).
ومن شر غاسق اذا وقب yang artinya dan dari kejahatan malam apabila gelap (biasanya kejahatan pada malam hari).
ومن شر النفثت فى العقد yang artinya dari kejahatan tiupan pada ikatan (pada umumnya sihir itu menggunakan alat-alat yang diikat lalu ditiup).
ومن شر حاسد اذا حسد yang artinya dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia mendengki (orang yang dengkinya kuat lalu mendengki orang lain, bisa membuat orang yang didengki sakit karena penglihatannya (penyakit ain).

Berikutnya pada surat An Nas, artinya saja *ngetik huruf Arabnya susah, belum terbiasa*. Katakanlah, Aku berlindung dengan Tuhannya manusia. Rajanya manusia. Sesembahannya manusia. Dari kejahatan bisikan yang bersembunyi. Yaitu yang dibisikkan ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.

Sangat menarik sekali dua surat di atas apabila dilihat dari "meminta perlindungan" dan "untuk apa berlindung?" Dalam surat Al Falaq, ayat meminta perlindungan hanya satu, yakni "Aku berlindung dengan Tuhannya subuh". Berlindung dari apa? Dari kejahatan mahkluk, kejahatan malam, kejahatan sihir, dan orang yang dengki. Ada empat hal yang ingin berlindung darinya.

Sementara pada surat An Nas, ayat meminta perlindungan ada tiga, "Aku berlindung dengan Tuhannya manusia, rajanya manusia, dan sesembahannya manusia." Berlindung dari apa? Dari bisikan. Cuma bisikan yang dijelaskan, tersembunyi, masuk ke hati manusia, baik bisikan dari jin maupun manusia lainnya. Artinya, kejahatan bisikan (was-was) ini lebih berbahaya dari 4 kejahatan sebelumnya yang ada di surat Al Falaq. Kejahatan ini bisa hingga di mana saja, kapan saja, siapa saja. Misalnya, ada orang yang berwudlu, lalu was-was datang, lalu lupa, "Ini udah basuhan ke dua kali apa tiga kali ya?" atau setelah wudlu, "Kayaknya wudluku batal deh." sehingga Ia mengulangi wudlunya berkali-kali. Ada was-was tipe yang lain, was-was yang membuat seolah-olah terlihat sempurna. Misalnya, ada orang yang mau shalat, niatnya diulangi berkali-kali. "Ushalli.." teruus, diulang-ulang. Setelah jamaah mengucap "Aaamiin.." dia masih "Ushalli.." bahkan ketika bacaan panjang sudah selesai, imam ruku' dia masih mengucap "Ushalli.." lalu segera takbir, segera ruku'. Masya Allah, ada memang orang yang kayak gitu.

---

Kamis, 28 Januari 2016

Dari Nasi Padang Sampai Kemana-mana

Bismillah

Masakan Padang, siapa yang nggak tau? Masakan dari Sumatera Barat terkenal dengan sambel ijonya (lado ijo) juga rendang yang jadi urutan pertama makanan paling lezat sedunia jare CNN. Sebelum magrib, aku berniat membeli masakan padang untuk dimakan bersama di rumah.

Warung Padang yang kelebihan piring
Sepulang dari masjid, aku segera menyalakan motor untuk membeli masakan padang (jaraknya sekitar 1 km dari rumah). Kutaruh buku di bagasi, barangkali perlu menunggu lama sewaktu membungkusnya. Padahal nggak pernah lama..

Selasa, 19 Januari 2016

Mau Move On?

Bismillah

Pertanyaan-pertanyaan itu muncul. Apa hukumnya ini? Apa hukumnya itu? Aku bukanlah ahli hukum yang bisa menjawab seluruh permasalahan yang ada mengingat aku masih belum punya pemahaman ushul fiqh. Namun, ada hal yang menarik ketika pertanyaan itu dilanjutkan dengan, "Gimana caranya biar nggak terulang?" Itu masuk ranahnya bongkarhabit.



Bongkarhabit, atau mengubah kebiasaan memang bukanlah hal yang mudah, tetapi bukan berarti nggak mungkin berubah. Pernah kujawab dengan ayat dorongan semangat dari surat Al Baqarah ayat 74 mengenai hati yang lebih keras dari batu, padahal dari batu itu bisa pecah karena air. "Harapan itu masih ada!" Namun, kurasa ayat ini nggak begitu mudah dimaknai sebagai ayat dorongan semangat.


Senin, 18 Januari 2016

Polisi Ditakuti?

Bismillah

Ada beberapa cerita yang membuat judul tulisan ini menjadi sesuai dengan isinya..

Beberapa pekan yang lalu, aku menyerahkan kepalaku untuk dipangkas di tukang pangkas rambut. Karena sebab perbedaan umur dan seringkali obrolanku agak berbeda, mas-mas yang biasa memangkas rambutku lebih memilih mengobrol dengan pelanggan lain yang lebih tua.

Saat itu obrolan dimulai dari pelanggan. Beliau bercerita mengenai pekerjaannya menjadi seorang tukang. Entah tukang apa, aku tak menanyakan. Pernah suatu ketika beliau berada di rumah orang yang cukup kaya didapati penghuninya sedang bertengkar dengan sesamanya. Beberapa hari kemudian, salah seorang penghuni ditahan kepolisian, dan beliau diundang untuk menjadi saksi atas perkelahian yang terjadi karena berada di tempat saat kejadian sedang berlangsung.


Jumat, 15 Januari 2016

3 4 1437

Bismillah

Angka di atas bukanlah angka-angka keramat dari mistisme Jawa, tapi angka itu akan sangat dipahami jika memahami 4 digit terakhirnya, 1437. Ya, itulah penanggalan hijriyah, penanggalan Umat Islam yang seringkali diabaikan oleh penganutnya sendiri.

3 4 1437 berarti kemarin lusa sejak matahari terbenam sampai matahari terbenam hari kemarin. Alhamdulillah, entah kalimat apa lagi yang harus kuucapkan mengingat betapa banyak nikmat-Nya yang tak mungkin bisa kuhitung satu-persatu. Terlebih lagi di tanggal ini aku bertemu dengan Dr. Adian Husaini, mengingatkanku akan sejarah di Indonesia. Ya, sejarah.

Entah apa yang terjadi dalam diriku. Ketika aku membaca atau menyimak buku-buku sejarah, aku merasa tak tertarik. Padahal guruku seringkali mengatakan bahwa kita harus belajar dari sejarah untuk supaya kita bisa menghargai usaha-usaha para pejuang dulu *konteksnya sejarah nasional Indonesia* Aku merasa sejarah begitu hambar, hanya berisikan peristiwa, tanggal, lokasi, dan  siapa saja yang terlibat di dalamnya. 4 poin itu sangat kental dari soal-soal yang harus kami kerjakan di LKS. Aku merasa, nasionalismeku tak bertambah setelah membaca buku sejarah!

Itu sewaktu SD.. Semoga Allah al hayyu al qayyum memberikan ampunan kepada guruku yang telah meninggal..

Sewaktu SMP, pelajaran sejarah naik level. Meski sejarah nasional masih ada, masih saja tak menaikkan rasa nasionalismeku. Naik level di sini adalah adanya perang dunia yang sangat digemari teman-temanku. Entah mungkin terdengar lebih menarik kisah-kisahnya daripada sejarah nasional. Ya, kisahnya!

Rentetan cerita yang dituturkan secara apik dari guruku itulah yang membuatku merasa tertarik dengan sejarah. Aku bisa merasakan perjuangannya meskipun sedikit, hingga ketika SMA datang, pertanyaan muncul:

Kita adalah negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia. Aneh sekali, apa peran Umat Islam dalam sejarah nasional? Ya, ada. Umat Islam dalam sejarah tergambar sebagai pemberontak DI/TII. Namun, lebih tepatnya peran Umat Islam tak ditonjolkan dalam sejarah. Kisah Syarikat Dagang Islam tak dijabarkan, kisah perumusan Piagam Jakarta yang mengusulkan "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya, kisah dibalik takbinya Bung Tomo di Surabaya, dll. Sangat berbeda ketika aku membaca sirah nabawi. Aku terlarut di dalamnya seolah-olah aku bertemu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.

Ya, aku muak dengan sejarah. Sejarah yang ada di kurikulum pendidikan formal Indonesia yang ternyata banyak direkayasa. Politik etis yang digagas oleh Belanda tak ubahnya dengan mengalihkan masyarakat Indonesia (pra kemerdekaan) dari pesantren menuju sekolah yang jauh dari-nilai-nilai Islami. Tak diarahkan menjadi manusia yang bertauhid dan berakhlak yang baik, tetapi diarahkan menjadi tenaga kerja yang terampil. Ya, tak disinggung sama sekali peran pesantren di kurikulum pendidikan formal di Indonesia.

Ada banyak hal yang ingin kutuliskan mengenai sejarah yang direkayasa. Hanya saja, pemahamanku akan sejarah yang sesungguhnya masih dangkal. Aku masih perlu banyak belajar, baik isinya, maupun metode analisisnya.. Pertanyaan untukmu:

Majapahit dalam sejarah digambarkan sebagai kerajaan yang menyatukan Nusantara. Mengapa candi terbesarnya hanya Prambanan di Jogja? *selebihnya, hanya candi-candi kecil dari bata tanpa relief*