Tulisan semacam di atas akan kita temui di kota-kota besar seperti Surabaya. Entah, di kota-kota kecil ada atau enggak, monggo tulis aja di komen. Sebagian orang menganggap kawasan ini sebagai kawasan terlarang atau kawasan berbahaya karena
Pernah suatu kali kutanyakan kepada kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya tahun 2011 *lupa namanya siapa*, "Mengapa ada tulisan 'Anda Memasuki Kawasan Tertib Lalu Lintas'? Apakah berarti kawasan yang tidak ada tulisan tersebut boleh tidak tertib lalu lintas?" Jawaban yang kudengar bukanlah jawaban yang berbelit, tapi simpel. "Itu kawasan yang dilombakan."
Rambu kontroversial |
Adanya rambu-rambu, marka, perlengkapan kendaraan, perlengkapan pengendara, dan aturan-aturan lain memang untuk keteraturan dan keselamatan. Coba bayangkan, ada pengendara ngebut tanpa helm, tanpa spion, dan aki motornya habis. Saat itu jalanan sepi, tak ada polisi. Melihat ada pengendara lain di depan, Ia hendak menyalip. Dengan gagahnya, ia belokkan setir ke kanan tanpa memberi sinyal untuk pengendara di belakangnya. Siapa yang sangka, ada mobil sport dengan suara super halus yang nggak kedengaran mesinnya melintas lebih kencang. Apa yang terjadi? Alhamdulillah, tidak ada kecelakaan karena pengemudi mobil sport udah pro. Dia belokkan setirnya hingga mobilnya berjalan miring dengan dua roda *ngayal*
Itu sedikit ilustrasi sih, aku agak bingung gimana nulisnya karena ini berhubungan dengan kebiasaan pengendara khususnya motor yang seringkali tak taat aturan. Berhenti di depan stop line, yang kadang ngelanggar lampu merah. Yah, entahlah. Jangan-jangan kamu salah satunya..
Kisah menarik dari saudaraku yang pernah tinggal di Jepang beberapa tahun. Kurang lebih ceritanya seperti ini. Suatu kali ada orang yang melanggar peraturan di jalan. Seorang bapak datang memarahinya. "Aku ini lagi mendidik anakku supaya taat aturan. Kamu malah ngelanggar aturan. Kamu bisa jadi teladan nggak sih?" -wew-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar